Monday, January 23, 2012

Belajar dari Angin


Suatu pagi yang cerah di pegunungan Lembang dilengkapi dengan buaian angin mampu mengantarkanku pada renungan tentang makna angin. Mari belajar dari angin. Masih ingatkah kawan bahwa angin adalah sebutan khusus untuk udara yang bergerak? Baik karena perbedaan suhu, tekanan udara ataupun akibat benda yang bergerak yang mendorong pergerakan udara. Apapun penyebabnya, angin adalah udara yang bergerak. Bergerak…kawan.

Angin adalah udara yang  tak terlihat. Namun angin bisa terasa karena pergerakannya. Dan yang terlihat dari angin adalah akibat yang ditimbulkannya. Kita bisa melihat layang-layang terbang, daun-daun yang bergoyang pada tangkainya, atau bangunan-bangunan yang rusak karena angin. Kita juga mendapati air laut yang bergerak membentuk gelombang karena adanya pergerakan udara (angin). Akibat dari pergerakannya bisa kita lihat dan rasakan meski angin-sang pelaku-tidak terlihat. Dan mungkin kita masih ingat bahwa udara adalah bagian dagi gas dimana gaya tarik menarik antar molekulnya sangat lemah dibandingkan benda padat ataupun zat cair. Namun kita lihat bahwa udara yang bergerak mampu mengalahkan zat cair dan benda padat sekalipun. Itulah kekuatan dari sesuatu yang bergerak.  Kelemahan gaya tarik menarik antar molekulnya juga menyebabakan udara memiliki partikel yang mudah terpencar menempati ruangan yang ada. Kelemahan yang dimilikinya tidak menyebabkan udara untuk mengurungkan niatnya untuk terus bergerak.

Begitulah karakter angin yang dengan pergerakannya mampu menggerakkan dan mengalahkan benda lain yang lebih kuat, mampu menempatkan diri dimanapun, serta terus bergerak dan memberikan manfaat untuk kehidupan manusia meski tidak terlihat dan terkadang terlupakan oleh manusia sendiri. Begitulah angin mengajarkan kita untuk terus bergerak. Meski kita tahu akan segala  kelemahan diri kita. Dengan bergeraklah kita akan merasakan hidup lebih hidup. Kawan, mari belajar dari angin, terus bergerak untuk menggapai cita-cita tertinggi kita. Maka bergeraklah atau tergantikan!

Mari membaca kembali satu pesan dari Muhammad Iqbal, sebuah puisi yang bisa dijadikan renungan tentang bergerak :
“The life of this world consists of movement
This is the established law of the world
#
on this road halt is out of place
a state condition means death
#
Those on the move have gone ahead
Those who tarried even a while got crashed”
Dunia ini terus bergerak, maka bergerak itu sendiri adalah sebuah kemestian.
Lembang, 23 Januari 2012

No comments:

Post a Comment